Kembali ke ikhtisar item
APAKAH BUKTI KEBERADAAN ALLAH?

APAKAH BUKTI KEBERADAAN ALLAH?

Judul Asli: Does God Exist?

Iskander Jadeed

All Rights Reserved


APAKAH BUKTI KEBERADAAN ALLAH?

Pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang sangat penting dalam sejarah hidup manusia dan pertanyaan dari segala usia – dari awal keberadaan manusia sampai hari ini. Seiring berjalannya waktu, hal ini akan tetap menjadi pertanyaan yang muncul di hati manusia karena sifat ingin tahu, harapan akan menemukan jawaban yang jelas, terang, bahagia dan memuaskan dalam dunia yang penuh masalah dan penderitaan. Ini mungkin pertanyaan yang paling penting dari semua pertanyaan yang harus dijawab, bahkan sebelum membahas mengenai iman.

Jawaban dari berbagai pendapat dan kepercayaan dapat diringkas menjadi 3 kelompok :

  1. Jawaban Ateis

    Atheis berkata: “Tidak ada Allah”. Namun Alkitab menyatakan mereka sebagai orang yang bodoh dan bebal, seperti tertulis: “Orang bebal berkata dalam hatinya: ‘Tidak ada Allah’”. (Mazmur 14:1).

    Mereka dikatakan bebal karena mereka mendukung penyangkalan dan ketidakpercayaan mereka secara negatif artinya tanpa ada bukti yang logis. Sangat jarang ditemukan orang atheis yang mencoba membenarkan kekurangan imannya kepada Allah dengan cara yang positif atau secara logis.

  2. Jawaban Agnostik

    Aliran agnostik berdiri ditengah – antara ateisme dan iman, namun tanpa keyakinan diantara salah satunya.

    Kabut keraguan yang meliputi hati mereka menjadikan mereka orang yang sangat malang. Keraguan yang penuh dengan rasa takut dan bimbang yang membawa mereka lebih condong tidak percaya Tuhan daripada menjadi orang beriman.

    Beberapa orang percaya bahwa agama, dalam semua aspeknya merupakan teka-teki yang tak terpecahkan, sebuah misteri dan dalam diskusi-diskusi agama yang didapatkan adalah keragu-raguan dan ketidakpastian. Dengan kata lain, agnostisisme adalah pemikiran yang hampa dan menjadikan manusia dalam penyesalan karena ketidaktahuan. Hal ini membunuh sifat dan kualitas seseorang karena berada dalam kondisi yang tidak pasti dan dalam keraguan yang membuatnya menjadi mundur ketika menghadapi hal-hal yang tidak dapat dia lakukan daripada percaya dan beriman kepada Tuhan.

  3. Jawaban Orang Percaya

    Orang percaya beriman terhadap keberadaan Allah, dan iman mereka tidak dapat takluk bila dianalisa secara materialisme, logika atau dengan panca indra.

    Hal itu karena Allah yang mereka percayai adalah Roh yang tidak dapat dibatasi hanya dengan pikiran atau indera semata. Jika Allah hanya bisa dimengerti dengan panca indra, maka manusia akan menjadi lebih besar daripada Allah-nya. Sehingga jika Allah hanya dapat dipahami dengan menggunakan indra manusia saja maka kata “iman” tidak dapat dimasukkan dalam kamus; karena iman yang dijelaskan Paulus adalah:

    “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1)

BUKTI-BUKTI KEBERADAAN ALLAH

Sebelum menunjukkan bukti-bukti tersebut, hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa kita tidak dapat mengharapkan bukti-bukti materi berkenaan dengan keberadaan Allah. Allah tidak dapat dilihat mata dan semua agama mengajarkan hal ini. Kita tidak dapat memaksa orang beriman untuk menunjukkan Allah kepada kita, agar kita percaya akan keberadaanNya. Hal yang perlu kita ketahui adalah bahwa iman kepada Allah lebih baik daripada kurang beriman kepada-Nya. Beberapa waktu lalu seorang penyair Arab yang bijak menulis:

Suatu ketika, seorang guru dan seorang dokter berkata kepada saya:

"Tidak ada Allah"

Inilah jawaban saya kepada mereka:

"Jika apa yang Anda katakan itu benar, maka tidak ada ruginya bagi saya, tapi jika saya benar maka kutuk itu akan menimpa Anda ".

Beberapa bukti keberadaan Allah, yang diambil dari beberapa sumber:

  1. Keberadaan Alam Semesta

    Apakah alam semesta terjadi begitu saja tanpa mengakui bahwa ada “akibat” yang terjadi adalah dari “sebab” yang cukup kuat menghasilkan akibat tersebut? Alam semesta tidaklah abadi dan tidak tercipta dengan sendirinya. Hal tersebut merupakan akibat, atau hasil dari suatu sebab di luar alam semesta yang mampu mewujudkannya. Hal ini tentu saja memerlukan pengakuan mengenai apa penyebab keberadaan alam semesta yang nyata dan berkelanjutan itu, karena tentunya tidak ada hasil dari sesuatu yang tidak ada. Banyak indikasi sifat alam semesta, dan dua diantaranya adalah:

    1. Dunia dalam bentuk sekarang ini berubah terus-menerus dan segala sesuatu yang berubah-ubah dimulai dengan yang baru yang menjadi awal.

    2. Bumi mengalami perubahan secara geologi secara terus menerus yang berakibat terjadinya perubahan alam di dunia ini menunjukkan bahwa bumi bersifat sementara, tidak abadi.

    Perkataan bahwa “dunia itu ada dengan sendirinya” bertentangan dengan penilaian akal sehat. Dunia terdiri dari unsur-unsur yang tak terhitung jumlahnya dan segala sesuatu yang ada, merupakan akibat dari sesuatu. Kesaksian tentang penemuan modern menunjukkan bahwa dunia adalah pengerjaan satu tangan. Semua benda-benda yang diciptakan di dalamnya dibangun dan diperintahkan oleh satu kuasa. Benar-benar diyakini bahwa ada Pencipta yang hebat, Penyebab Utama dari segala sesuatu.

    Ada juga pernyataan ahli-ahli geologi yang membuktikan bahwa bumi tempat kita hidup relatif baru:

    1. Semua spesies hewan dan tumbuhan yang dikenal sekarang tergolong baru jika dibandingkan dengan periode usia bumi.

    2. Benda yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya tidak bisa menghasilkan kehidupannya sendiri, maupun kehidupan bagi yang lain. Hanya "hidup" yang bisa menghasilkan "kehidupan". Dengan kata lain, tidak ada sesuatu yang dapat hidup dengan sendirinya tanpa ada yang mengerjakan.

    3. Tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa makhluk hidup dapat diubah atau berubah menjadi jenis lain. Jadi, sesuai dengan prinsip ini, setiap makhluk atau tumbuhan memiliki awal dan segala sesuatu yang dimulai adalah sesuatu yang diciptakan, dan ini sekali lagi membuktikan bahwa ada pencipta.

  2. Tanda-tanda adanya rencana dan tujuan dalam alam semesta

    Hal ini adalah salah satu bukti yang paling bisa diandalkan mengenai keberadaan Tuhan. Keteraturan, membutuhkan seseorang yang dapat menggerakkan keteraturan tersebut dan alam semesta menunjukkan adanya keteraturan, sebagai contoh siang dan malam begitu sempurna, teratur dan memiliki tujuan.

    Hal ini menunjukkan keberadaan Pribadi yang cerdas yang menegakkan keteraturan tersebut. Pribadi itu adalah Allah. Semua tanda-tanda dalam alam semesta membuktikan adanya Perencana yang bijak yang mampu merancang segala sesuatunya. Jadi kita harus menerima keberadaan seorang Pencipta yang bijak dan cerdas.

    Tanda-tanda bahwa ada tujuan dibalik keberadaan dunia ini ditunjukkan dalam banyak cara, misalnya pengaturan yang tepat dari beragam makhluk, masing-masing selaras dengan kodrat yang dimilikinya. Mereka bertumbuh dan berkembang secara spesifik dan tertentu dalam sistem yang membuatnya mencapai tujuan penciptaannya; semua mengarah untuk mencapai tujuan moral yang ada di dalam pikiran Sang Pencipta, yang dimuliakan dengan buatan tangan-Nya. Sang Pencipta juga ingin mengajarkan manusia yang adalah makhluk yang cerdas dan pandai mengenai prinsip-prinsip moral dan spiritual. Tanpa perencanaan yang bijak dari Sang Pencipta, pasti terjadi kebingungan dalam seluruh ciptaan-Nya.

  3. Adanya Rencana dan Tujuan dalam penciptaan Manusia.

    Tidak ada ciptaan manusia yang sebanding dalam hal kesempurnaan, ketepatan fungsi dan inovasi seperti bagian-bagian tubuh manusia. Misalnya mata yang adalah alat penglihatan yang paling sempurna dalam hal penyesuaiannya terhadap aturan cahaya. Mata memiliki saraf yang tersambung sampai ke otak dan sensitif terhadap cahaya dan warna. Cahaya masuk ke mata melalui pupil namun pupil akan menyempit saat cahaya terang, dan melebar saat kurang cahaya. Proses ini diperlukan untuk menyesuaikan penglihatan. Pupil mata bekerja secara mekanis dan bukan sesuai kemauan kita. Namun, masuknya cahaya melalui mata tidak cukup untuk memberikan gambaran yang jelas tentang benda-benda yang terlihat. Cahaya harus melewati kaca cembung untuk memecah sinarnya dan dikumpulkan di tengah bola mata. Jika bagian tengah dalam mata berwarna putih maka ia akan memantulkan sinar cahaya dan mengurangi pemandangan.

    Jadi, mata diciptakan dengan lapisan hitam untuk menerima cahaya.

    Selain itu, ada otot khusus di mata yang mengendalikan penglihatan karena memusatkan perhatian pada hal yang dekat atau jauh. Ini berfungsi dengan kecepatan yang menakjubkan. Semua ini menunjukkan hikmat Tuhan yang tiada bandingannya dalam mempersiapkan sarana agar tujuan yang diinginkan dapat diperoleh, dengan cara di luar kemampuan manusia dan melebihi apa pun yang dapat dibuat manusia.

    Telinga juga memiliki mekanis yang sempurna, sebagai saraf pendengaran. Ia memiliki bagian mirip gelombang yang membawa gelombang suara ke selaput halus, yang disebut gendang telinga. Selaput ini bergetar ketika gelombang suara mencapainya. Di dalam selaput ini, ada tulang halus kecil yang membawa getaran ke saraf pendengaran, yang pada gilirannya membawa getaran-getaran ini ke pusat pendengaran di otak. Kita semua tahu bahwa pada umumnya hubungan sosial bergantung pada telinga yang mengagumkan ini sehingga pembicaraan dapat dipelajari.

    Jika kita mempelajari bagian tubuh satu per satu, kita akan menemukan bahwa konstruksinya begitu mengagumkan, luar biasa dalam kesempurnaan, dan sangat sesuai dengan fungsinya yang mengungkapkan hikmat, kekuatan dan kemampuan Sang Pencipta.

  4. Tujuan dan Rencana Pemeliharaan Kehidupan ketika kelahiran.

    Kehidupan manusia tergantung pada oksigen yang dihirup. Jadi seorang bayi lahir dengan organ untuk bernafas, meski ia tidak membutuhkannya sebelum lahir. Organ ini juga berfungsi untuk memurnikan darah sebelum disebarkan ke organ tubuh lainnya. Di rahim, janin tidak membutuhkan makanan, tapi ia segera membutuhkannya setelah lahir. Oleh karena itu, sebelum anak lahir, Sang Pencipta menyediakan sistem pencernaan yang sempurna. Juga, sebelum lahir, seorang anak tidak memerlukan anggota badan untuk bergerak dan bekerja, namun sementara janin berada di rahim, Sang Pencipta membentuk tangan dan kaki untuk berfungsi setelah lahir dalam kehidupan. Bagian tubuh ini dibangun dengan sendi dan tulang untuk gerakan yang sesuai dengan kebutuhannya di masa depan. Semua ini menceritakan tentang Pencipta yang hebat.

  5. Bagian Tubuh yang Proporsional dan Seimbang

    Pada semua hewan, tubuhnya proporsional dan sesuai dengan kondisi masing-masing spesies. Pendengaran, penglihatan, pernafasan disediakan sesuai kebutuhan dan fungsinya. Variasi ini untuk memenuhi kebutuhan masing-masing jenis hewan. Satwa liar dilengkapi sesuai dengan lingkungannya, juga kehidupan laut dan burung. Dari karakteristik khusus tulang tunggal, seorang ilmuwan yang terlatih dapat memberi tahu jenis kelamin dan klasifikasi hewan.

    Burung bangau yang berdiri di air untuk makan ikan disediakan leher dan kaki panjang sehingga bisa menjangkau mangsa mereka di bawah permukaan air. Burung yang hidup di permukaan air dan berenang, dilengkapi dengan kaki berselaput; burung yang terbang, dilengkapi dengan sayap lebar dan tulang berongga, sebanding dengan ukurannya, sehingga ringan. Burung yang tinggal di pohon memiliki cakar dan paruh yang tajam dan lidah yang panjang, sehingga bisa mendapatkan makanan mereka dari dalam batang pohon.

    Ada banyak contoh dari Pencipta yang bijaksana untuk melengkapi sesuai kebutuhannya. Contoh lainnya adalah serangga yang memiliki kemampuan untuk mengambil kotoran burung atau kupu-kupu yang bisa menyerupai bentuk daun, menggunakan kamuflase ini untuk mempertahankan diri. Semua kekhasan pada hewan ini adalah ketetapan untuk kebutuhan mereka, meyakinkan kita tentang hikmat Allah Sang Pencipta.

  6. Persediaan dan Persiapan

    Hal ini mungkin merupakan salah satu bukti yang terkuat di dunia dalam perencanaan sang Pencipta. Contohnya, persiapan makanan untuk bayi baru lahir yatu air susu ibu. Saat bayi memasuki dunia, makanan yang paling sesuai ini sudah tersedia untuk makanannya. Bagi hewan bertelur, embrio dikelilingi oleh kuning telur dan putih telur sebagai makanannya sehingga tumbuh sampai pada tahap tertentu memecahkan kulit telur, dilengkapi dengan cangkang telur sebagai tempat untuk mendapatkan makanan sendiri. Persediaan ini berasal dari Tuhan.

  7. Kesesuaian Unsur-unsur dengan Kebutuhan Makhluk Hidup.

    Di dunia maya kita melihat tujuan dan rencana Sang Pencipta untuk melindungi kehidupan tumbuhan dan hewan. Dunia tumbuhan dan hewan ini tidak bisa hidup tanpa cahaya, udara dan panas. Siapa yang telah menciptakan unsur-unsur ini untuk mereka? Siapa yang menyebarkannya ke seluruh dunia? Siapa yang menciptakan matahari, sumber cahaya dan panas? Siapa yang menyediakan udara dengan komponennya dalam proporsi yang tepat untuk melengkapi makhluk hidup dan menerangi bumi kita? Siapa yang menyebabkan air berubah menjadi uap, yang mengumpulkan di awan dan dibawa oleh angin dan turun lagi seperti hujan di permukaan bumi? Siapa lagi selain Tuhan yang Bijaksana dan Yang Maha Kuasa?

  8. Susunan Alam Semesta.

    Crosley Morrison, seorang ilmuwan kontemporer dan kepala Akademi Sains di New York, menyebutkan sejumlah bukti ilmiah yang mendukung iman akan keberadaan Tuhan. Beberapa di antaranya seperti di bawah ini:

    1. Bumi berputar pada porosnya pada kecepatan 1.000 mil per jam. Jika berputar pada kecepatan 100 mil per jam, siang dan malam akan sepuluh kali lebih lama dari yang ada sekarang. Akibatnya, panas akan membakar tanaman sepanjang hari dan es akan membunuh makhluk hidup pada malam hari.

    2. Matahari merupakan sumber panas yang kita butuhkan untuk hidup, memiliki suhu permukaan 12.000 derajat Fahrenheit. Sehubungan dengan panas ini, bumi ditempatkan pada posisi yang tepat. Jika panas matahari berkurang sampai separuh, kita akan membeku, namun jika berlipat ganda kita akan dibakar.

    3. Kemiringan di dunia terestrial (permukaan bumi) 23 derajat telah memberi kita berbagai musim, dan jika tidak pada sudut ini, penguapan lautan akan bergerak ke utara dan selatan dan sejumlah besar es akan menyapu kita.

    4. Jika bulan hanya lima puluh ribu mil jauhnya, bumi akan tenggelam dua kali sehari dan gunung-gunung akan hancur berkeping-keping.

    5. Jika kerak bumi lebih tebal sepuluh kaki, oksigen pasti tidak ada dan kehidupan akan lenyap.

    6. Jika lautan berada beberapa meter lebih dalam, oksigen dan karbon dioksida akan diserap oleh laut dan akibatnya tidak akan ada tumbuh-tumbuhan di bumi.

    7. Jika atmosfer yang mengelilingi bumi lebih tipis, bumi akan terbakar oleh meteor yang terkena permukaan bumi setiap hari.

    Morrison mengakhiri pendapatnya dengan mengatakan: "Kebenaran ini, dan banyak kebenaran lainnya, menunjukkan bahwa planet tempat kita hidup tidak terbentuk secara kebetulan, namun merupakan karya Tuhan yang Bijaksana dan Mahakuasa."

  9. Misteri Kehidupan.

    Peralatan yang diciptakan sesuai kebutuhan hidup merupakan salah satu bukti nyata dari kebijaksanaan Sang Pencipta. Tidak ada yang bisa menafsirkan hidup, karena tidak memiliki bobot atau ukuran, namun memiliki kekuatan yang diberikan Tuhan untuk menghancurkan batu karang, untuk memanfaatkan air dan udara, untuk menguasai elemen dan menganalisanya atau membatasinya.

    Hidup adalah pengukir yang tak ada bandingannya dalam membentuk makhluk hidup; merupakan seniman kreatif yang membuat sketsa setiap daun dari setiap pohon dan mewarnai setiap bunga. Hidup merupakan musisi, penikmat musik yang mengajarkan burung bernyanyi dengan merdu, dan mengajari serangga bagaimana berkomunikasi satu sama lain dalam irama yang indah. Hidup juga merupakan ahli kimia yang mahir memberi bumbu dan rasa khusus pada setiap buah, yang memberi aroma pada mawar, dan mengubah asam karbon menjadi gula.

    Satu fakta yang disebutkan oleh para ilmuwan adalah bahwa setetes protoplasma, materi hidup transparan dan kental asal setiap makhluk hidup terbentuk, tidak terlihat oleh mata telanjang. Dibutuhkan energi dari matahari, dan mengandung benih kehidupan dan memiliki kekuatan untuk membagikan kehidupan ke makhluk hidup, baik itu besar maupun kecil. Kekuatan ini, merupakan hal yang lebih besar dari hewan atau tumbuhan dan bahkan manusia, karena semua kehidupan terbentuk dari protoplasma tersebut. Alam tidak mampu menghasilkan kehidupan, seperti yang dinyatakan beberapa orang. Demikian juga, batuan vulkanik dan air tawar tidak bisa diproduksi secara alami. Lalu siapa yang menciptakannya? Pencipta Terhebat, dimana semua hal dibuat dengan bijaksana.

  10. Insting Binatang

    Sang Pencipta yang bijaksana telah menciptakan binatang tanpa akal budi tetapi telah melengkapi makhluk ini dengan naluri yang diperlukan untuk kehidupan mereka. Misalnya ikan Salmon, ikan ini menghabiskan hidupnya bertahun-tahun di laut, tetapi akhirnya kembali ke tempat kelahirannya, ke perairan bagian atas sungai. Apa yang membawa salmon kembali ke tempat kelahirannya dan mampu melakukannya? Inilah naluri yang telah dilengkapi Tuhan sehingga bisa bertelur dan menjamin kelangsungan spesiesnya.

    Ketika seekor ayam hutan melihat musuh menyerang ayam-ayam muda, ayam hutan tersebut akan pura-pura jatuh ke tanah, terbang sedikit dan kemudian jatuh kembali, seolah-olah memiliki sayap yang patah. Jika musuh mengikutinya, ayam tersebut akan mengulangi aksinya ini agar musuhnya menjauh dari tempat ayam-ayam muda itu. Bukankah naluri seperti ini merupakan bukti kebijaksanaan Sang Pencipta yang memberikan naluri tersebut?

    Mungkin yang paling misterius adalah kebiasaan belut. Ketika tumbuh dewasa, belut ini meninggalkan sungai dan laut untuk bergabung dengan belut lain dari jenisnya di tempat yang dalam dekat Bermuda, dan melahirkan anak-anaknya, lalu mati. Sungguh mengherankan, bagaimana setiap kelompok belut muda ini kembali ke tempat asal induknya. Kita tidak dapat memahami makhluk-makhluk ini yang bertindak berdasarkan naluri, namun mengarahkan pemikiran kita kepada Sang Pencipta, yang memberi mereka kemampuan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan untuk melindungi keturunan spesies belut-belut tersebut.

  11. Pikiran Manusia

    Allah telah melengkapi manusia dengan kecerdasan melebihi makhluk hidup lainnya. Tidak ada makhluk yang bisa menghitung satu sampai sepuluh kecuali manusia. Jadi kita harus bersyukur kepada Allah bahwa Dia telah memberi kita pikiran yang dapat kita gunakan untuk memahami berbagai hal dan menganalisanya, dan kita dapat memahami bahwa kita memiliki Allah yang kebijaksanaan dan kuasa-Nya sempurna.

    Jelas bahwa manusia memiliki kekuatan mental untuk berimajinasi tentang sesuatu dalam pikirannya yang tak terlihat, dan ini adalah bukti keberadaan Tuhan. Kesadaran akan Tuhan adalah sesuatu yang hakiki di dalam diri manusia, yang tidak dimiliki makhluk lain di bumi. Kesadaran manusia ini memungkinkan dia untuk memahami alam semesta dan apa yang terkandung di dalamnya, hal ini membuktikan bahwa Tuhan itu ada dan Dia Mahatahu dan Mahahadir, selalu ada dan di mana-mana dan dekat dengan hati kita. Kebenaran ini diketahui Raja Daud, yang memuji Tuhan berkata:

    "Langit menceritakan kemuliaan Allah; dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangannya" (Mazmur 19: 1).

  12. Kesaksian Standar Moral.

    Kita sependapat bahwa manusia itu unik di antara makhluk hidup lainnya, karena memiliki moral di dalam dirinya. Moral ini ada di dalam dirinya, berbicara terus menerus tentang keberadaan Allah. Walaupun kondisi hidup, standar sosial atau kapasitas mental berbeda-beda, moral pada manusia merupakan bagian sifat mereka dan tidak pernah berhenti. Ada yang berkata: "Seseorang dapat menemukan kota tanpa pabrik, tanpa sekolah, tanpa teater, tanpa hotel, tapi Anda tidak akan pernah menemukan kota tanpa tempat untuk menyembah". Ini sejalan dengan pepatah Sulaiman yang bijaksana:

    "Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir" (Pengkhotbah 3: 10-11).

  13. Kesaksian Hati Nurani.

    Hati nurani bebas dalam menilai, karena tidak terpengaruh pikiran atau kemauan. Tidak dapat disangkal bahwa hal terlarang dibolehkan atau sebaliknya, bahkan jika dipaksa untuk melakukannya. Demikian juga, hati nurani tidak bisa menyebut hitam, putih, atau putih hitam.

    Selain itu, hati nurani harus mematuhi hukum moral yang otoritasnya dari atas, dan mampu menilai tingkah laku yang benar. Tanpa diragukan lagi, keberadaan hati nurani dan hukum moral, mengatakan bahwa kita bertanggung jawab atas standar dan perilaku kita, bukan untuk diri kita sendiri atau hanya untuk manusia saja, tetapi juga kepada Allah, yang menjadi sumber dan pencipta hati nurani kita. Allah senang dalam kebaikan, dan membenci kejahatan, dan menghakimi semua orang sesuai dengan perbuatan mereka. Dari semua ini kita mengerti bahwa kita bertanggungjawab pada satu Oknum, yaitu Allah.

  14. Kesaksian Benda Langit dan Tatanannya.

    Bukti keteraturan benda-benda langit menunjukkan adanya Pencipta yang bijak, cerdas dan mahakuasa, dan banyak lagi yang tidak dapat disebutkan di dalam buku kecil ini. Bila kita merenungkan kehebatan alam semesta dan benda angkasa yang tak terhitung jumlahnya, rotasi (perputaran) di atas dengan urutan sempurna selama berabad-abad, kecepatannya - dua kekuatan besar daya dorongan dan gravitasi serta keseimbangan benda-benda langit yang menakjubkan, yang membuat Daud bersukacita, dengan berkata:

    "Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN! Sekaliannya Kau jadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu" (Mazmur 104: 24).

    Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Listra:

    "...Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya ... namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan" (Kisah Para Rasul 14: 15-17).

  15. Ekonomi Alam

    Perekonomian alam membantu kita untuk memahami bahwa hikmat ilahi menubuatkan dan mempersiapkan semua hal yang diperlukan untuk kelangsungannya. Contohnya, kita perhatikan pir berduri, yang ditanam di Australia sebagai pagar ladang. Ketika Australia terbebas dari serangga yang berbahaya bagi jenis tanaman ini, pir berduri meningkat dengan luar biasa, dan menutupi area pertanian yang luas. Saat semua langkah untuk menghentikan pertumbuhannya yang cepat itu gagal, para ilmuwan tidak menemukan cara lain selain membiarkan serangga yang hidup di kaktus untuk berkembang biak lagi. Masalahnya sudah diatasi dan belum terulang. Keseimbangan antara tanaman dan hama yang bisa dikendalikan hanya bisa direncanakan oleh Pencipta yang bijaksana, yaitu Tuhan.

  16. Kesaksian Alkitab

    Dr. Van Dyck, seorang bangsa Arab mengatakan: "tidak ada buku seperti Alkitab di dunia ini yang memiliki kekuatan, pengaruh yang luas dan keyakinan yang dasyat. Alkitab tidak hanya ditawarkan kepada negara-negara dengan peradaban baru, prinsip tinggi dan pemikiran baru mengenai keunggulan moral, tetapi juga mengilhami imajinasi manusia untuk mengembangkan budaya dan seni. Alkitab mengilhami karya mengagumkan Michelangelo, Rafael, Murillo, Davinsky dan lainnya, serta musik Bach dan Beethoven, literatur tentang Dante dan Martin Luther, Victor Hugo dan Jubran Khalil Jubran.

    Buku tercinta ini berisi pemberitahuan dan pengajaran ilahi yang pasti mengutarakan eksistensi Allah. Siapa yang tidak akan kaget saat membaca kejadian sejarah yang tercatat dalam Kitab Allah, yang merupakan penggenapan nubuat yang diucapkan oleh Hamba Allah, berabad-abad sebelumnya ".

    Sebenarnya, jika kita melihat kebutuhan rohani kita dan memeriksanya, kita akan mengetahui bahwa isi Alkitab mampu memenuhi semua kebutuhan rohani kita. Hal itu karena kita akan menemukan bahwa Allah Sang Pencipta bukan hanya Hakim yang adil, tapi juga Bapa penuh kasih yang memperhatkan kita dan mempedulikan kita. Semua demi kebaikan kita sendiri, Dia memberi kita Alkitab dengan perintah dan peringatan untuk mencegah kita melakukan hal-hal yang berbahaya dan merusak bukan hanya karakter kita tetapi juga hubungan terhadap Pencipta kita yang agung. Perintah-perintah ini menghasilkan kebaikan dan kebahagiaan kita.

    Alkitab juga berisi perintah, bimbingan dan disiplin, dan mempersiapkan kita untuk memperoleh hidup yang kekal. Jadi, tepat sekali kalau kita percaya bahwa Alkitab adalah satu-satunya Kitab yang dapat membimbing menuju Kebenaran. Dengan bimbingannya, kita mendapatkan kebahagiaan di dunia ini dan di akhirat kelak. Buku Hebat ini berasal dari Pikiran yang amat besar dan Makhluk yang Mahatahu, suci dan adil; yaitu dari Allah, yang mengilhami hamba-hamba-Nya yang kudus untuk menulis Buku yang mulia ini bagi kita.

  17. Kesaksian Inkarnasi

    Jika Allah tampak pada zaman dahulu dengan cara yang nyata bagi banyak orang seperti Hagar, Abraham, Yakub, Musa, Nuh dan yang lainnya, menurut Injil, saat Inkarnasi, Allah menjelma menjadi Kristus secara terbuka dan nyata, merupakan bukti utama dari semua bukti keberadaan-Nya.

    "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah ... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. "(Yohanes 1: 1,14).

    Ketika kita mempertimbangkan Pribadi Kristus di dalam Injil, kita menyadari bahwa Dia tidak membuat pernyataan palsu saat Dia berkata:

    "Aku dan Bapa adalah satu." (Yohanes 10:30),

    "...Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku"(Yohanes 14:11).

    "...Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yoh 14: 9)

    Dalam 1 Timotius 3:16, Kristus membuktikan bahwa Dia benar-benar Allah yang menjadi manusia dengan ucapan dan karya-Nya yang indah.

    Ada juga kesaksian dari orang-orang yang hidup dalam Kristus, yang mendengar pengajaran-Nya, yang menyaksikan mujizat-mujizatNya dan melihat kemuliaan-Nya. Rasul Yohanes menulis:

    "Apa yang ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman Hidup – itulah yang kami tuliskan kepada kamu. Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup yang kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami. "(1 Yohanes 1: 1-2).

    Rasul Yohanes juga berkata:

    "...dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal" (1 Yohanes 5:20).

    Selanjutnya, Rasul Petrus menulis,

    "Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai Raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya" (2 Petrus 1:16).

    Rasul Paulus juga menulis:

    "Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dia-lah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia"(Kolose 1: 14-17).

    Kesaksian-kesaksian ini dan banyak lagi yang berbicara tidak hanya tentang ke-Ilahian Kristus, tapi juga keberadaan Allah, yang menjelma dengan cara yang paling indah dan dahsyat.

  18. Kesaksian Pribadi

    Kesaksian pribadi adalah yang paling meyakinkan dari semua bukti keberadaan Tuhan. Tidak ada yang bisa menyangkal bukti yang berasal dari dalam hati. Seorang yang buta berkata saat Kristus menyembuhkannya: "Satu hal yang saya tahu. Saya buta dan sekarang saya lihat ".

    Inilah kesaksian dari semua orang yang telah menemukan Allah itu benar dan hidup dalam pengalaman pribadi mereka.

    Catatan sejarah untuk kita adalah kesaksian, dari setiap zaman dan generasi yang hidup dengan Allah. Bagi mereka, ini adalah pengalaman penting dan nyata yang tidak dapat digambarkan sebagai khayalan atau ilusi. Jika dikatakan bodoh menyangkal kesaksian orang-orang yang memiliki pengalaman pribadi tentang Allah dalam hidup mereka hanya karena orang-orang yang menyangkal tidak memiliki pengalaman yang sama, maka betapa bodohnya mengabaikan kesaksian jutaan orang yang hidup sebelum kita; atau orang-orang yang hidup sezaman kita, siapa yang bisa menceritakan mukjizat setiap hari yang Allah lakukan didalam mereka dan untuk mereka? Pengalaman ini telah mengubah keseluruhan jalan hidup mereka, dan hal ini merupakan hasil dari iman dan kebenaran mereka di dalam Tuhan.

    Sarjana terkenal Faraday, tidak beriman sampai dia belajar dan menelitinya dengan hati-hati. Saat ditantang di ujung usianya apakah dia percaya kepada Allah dan kekekalan dan keabadian, dia menjawab dengan senyum cerah menerangi wajahnya, "Saya tidak tidur di atas bantal tebakan atau dugaan ". Faraday hanyalah satu di antara sarjana terkemuka yang percaya kepada Allah, mengalami pemeliharaan-Nya, berjalan bersama Dia dan mati dalam kedamaian Kasih-Nya.

  19. Kesaksian Sejarah

    Telah dikatakan bahwa sejarah hanyalah manifestasi Tuhan tentang bangkit dan runtuhnya kerajaan-kerajaan. Tentunya, akan baik jika manusia saat membaca sejarah dan mengingat peristiwa-peristiwanya akan memahami bahwa Allah ada di dalamnya, dan meski kejahatan telah menang diawal pertarungan, pada akhirnya akan kalah. Ketika Anda melihat dengan saksama peradaban dan bangsa-bangsa yang telah bangkit dan jatuh dari waktu ke waktu, pastilah Anda akan bersukacita dengan Daniel, sang nabi, yang mengatakan:

    "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan. Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian" (Daniel 2: 20-21).

    Mereka yang merenungkan sejarah umat manusia akan memperhatikan bahwa hal itu menuntun mereka untuk percaya kepada Yang Maha Tinggi yang memiliki kekuatan tak terbatas, dan mengendalikan semua perkara dan pekerjaan manusia sesuai dengan Kehendak-Nya, untuk memenuhi tujuan-Nya yang sangat baik. Mereka melihat bahwa peristiwa yang berurutan, penemuan-penemuan, dan revolusi telah berkontribusi dari generasi ke generasi dalam kemajuan dan perkembangan standar kehidupan manusia, peradaban, pengetahuan dan pemahaman agama. Dalam hal ini, sebuah bukti yang tak terbantahkan tentang keberadaan Penguasa yang bijaksana terlihat sedang membimbing manusia menuju kemakmuran dan kebenaran.

  20. Kesaksian dari Pikiran yang Meyakinkan

    Sejumlah besar ilmuwan dan filsuf yang hebat, yang unggul di bidangnya, percaya akan keberadaan Allah melalui bukti-bukti di atas. Memang benar bahwa bukti-bukti itu tidak berbentuk benda dan tidak dapat diukur sesuai ukuran manusia atau tidak dapat diperiksa dengan cara dilihat, tapi bukti-bukti diatas adalah bukti logis, dibangun berdasarkan kebenaran yang jelas bagi mata dan pikiran manusia; yang dapat dipahami oleh kelima indra.

    Ketika pikiran yang sehat memperhatikan alam semesta dan memahami tanda dan tatanan yang tak terhitung banyaknya, secara alamiah menilai bahwa ada penyebabnya. "Penyebab" ini cerdas dan bijaksana, dan mampu menciptakan keajaiban dan menakjubkan yang terlihat di alam semesta.

    Dunia tempat makhluk-makhluk yang indah seperti ini, jika tanpa Sang Pencipta, akan bertentangan dengan kesaksian alam itu sendiri, yang mengatakan bahwa dunia diciptakan dan bukan tercipta sendiri. Keberadaan, konstruksi, keteraturan, karakteristiknya yang khas untuk pertumbuhan dan kemajuan, berasal dari kekuatan di luar. Tidak diragukan lagi, bukti-bukti ini akan diterima semua orang percaya karena meyakinkan dan keberadaan Allah itu pasti; pertama, dari alam semesta dan tujuannya, kekuasaan dan kebijaksanaannya; kedua, dari susunan moral dan spiritual manusia, dan kesaksian hati nurani, dan yang ketiga, dari Alkitab dan wahyu kepada Pribadi yang Ilahi yang menjelma, yaitu Yesus Kristus.

  21. Kesaksian para Sarjana

    Terkadang dalam sejarah, orang takut kalau kemajuan pengetahuan dan penemuan ilmiah akan merusak agama, dan akan mengguncang iman akan keberadaan Tuhan. Namun, pengetahuan telah membawa ateisme ke tempat yang tidak menginginkan aliran ini. Pengetahuan sejati telah menghasilkan kesaksian baru dan pembenaran untuk "iman yang pernah disampaikan kepada orang-orang kudus". Berikut adalah beberapa pernyataan dari para sarjana yang menyatakan iman kepada Allah:

    1. Dalam bukunya "Modern Man Discusses Spirit" (Manusia Modern Membahas Jiwa), Dr. Carl Young, salah satu psikiater terbesar di zaman ini, mengatakan: "Selama 30 tahun terakhir, banyak orang telah berkonsultasi dengan saya. Saya telah merawat ratusan orang sakit dan belum menemukan di antara orang yang banyak masalah bisa mencapai usia paruh baya, yang masalahnya bukan karena kehilangan iman dan meninggalkan agama. Memang benar dengan mengatakan bahwa mereka menjadi sangat menderita karena karena ia kehilangan ketenangan pikiran yang dipimpin Allah, yang datang melalui iman kepada-Nya. Tidak ada yang bisa disembuhkan sampai dia mendapatkan kembali imannya, dan dibantu oleh perintah dan titah Allah untuk menghadapi kehidupan".

    2. Dale Carnegie, Kepala Institut Hubungan Manusia Carnegie, mengatakan dalam bukunya "How to Stop Worrying and Begin to Live" (Bagaimana Menghentikan Kecemasan dan Menjalani Hidup), bahwa iman kepada Tuhan memperkuat kepercayaan, harapan dan keberanian, dan menghilangkan rasa takut, depresi dan kecemasan. Hal ini memberikan sasaran dan tujuan hidup, dan membuka kebahagiaan, yang membantu hidup di oasis subur di tengah padang pasir kehidupan.

    3. Dalam buku "Back to Faith" (Kembali Kepada Iman), yang ditulis oleh seorang psikiater terkenal : "Serikat Bantuan untuk Pekerja, di New York, mengumpulkan uang sebesar $ 200.000 untuk mengawasi studi statistik mengenai 10.000 orang. Saya mencatat laporan pribadi lengkap mengenai setiap individu, dan pada saat itu pemahaman saya tentang kepercayaan agama berkaitan dengan kehidupan manusia dimulai. Saya memutuskan untuk membuat perbandingan antara tes sebelumnya yang dilakukan pada pasien, dan menghasilkan hasil yang cemerlang. Kesimpulan penting yang didapat dari percobaan ini adalah, bahwa seseorang yang percaya kepada Allah dilengkapi dengan kepribadian yang lebih kuat dan lebih baik daripada dia yang tidak percaya atau berhenti menyembah Dia.

      Contohnya saya, percaya kisah kelahiran Tuhan Yesus bukan karena membandingkan kepercayaan saya dengan orang lain, namun dengan iman murni yang datang karena saya menemukan keistimewaan agama saya yang sebenarnya, yang sebelumnya telah saya tinggalkan ketika saya tidak mampu menemukan yang baik di dalamnya".

    4. Seorang psikiater terkenal lainnya mengatakan: "Ilmu pengetahuan modern tentang psikiater menyambut baik agama. Dokter psikologi menyadari bahwa iman kepada Allah dan doa adalah alat untuk mengatasi kecemasan, ketakutan dan ketegangan saraf, dan menyembuhkan setengah dari penyakit yang kita derita. Saya merasa bahwa seorang yang benar-benar percaya memiliki alat untuk mengalahkan penyakit jiwa ".

    5. Filsuf Francis Bacon, mengatakan: "Beberapa filsuf bersandar pada ateisme, namun yang melangkah jauh ke dalam filsafat cenderung mengembalikan seseorang untuk beriman kepada Tuhan "

    6. Dr. Charles Malek, dalam bukunya "Why I believe in Jesus Christ" (Mengapa Saya Percaya Yesus Kristus), mengatakan: "Dalam Perjanjian Lama, Allah menciptakan, memilih, menyediakan, menuntun, menguji dan memeriksa. Secara bertahap, Dia mengungkapkan diri-Nya dan kehendak-Nya. Jika Anda mendengarkan dengan seksama wahyu ini, maka akan jelas bagi Anda bahwa apa yang diwahyukan adalah kenyataan dalam kehidupan sehari-hari; Dia adalah Allah Pencipta. Dia adalah nyata dan hidup dalam segala hal".

    7. Seorang astronom terkenal, ketika ditanya mengapa dia tidak menyebutkan Allah dalam diskusi tentang astronomi, menjawab: "Hal itu tidak perlu karena Allah ada di belakang setiap diskusi yang saya adakan dan di setiap pendapat apapun yang saya nyatakan. Allah berada di balik segala sesuatu yang terlihat di alam semesta, alam raya dan kehidupan ".

    8. Jonathan Edwards, yang dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar sejak Aristoteles, berkata: "Kemuliaan Allah terlihat dalam segala hal; pada matahari, bulan, bintang-bintang dan di alam. Dia menciptakan semua itu untuk menunjukkan sesuatu tentang kemuliaan dan kebesaran-Nya. Saat kita merenungkan ladang hijau, angin sepoi-sepoi, bunga mengembang, wangi bunga bakung, kita melihat karunia dan ketetapan-Nya, kasih dan kemurnian-Nya. Dan apa yang harus kukatakan tentang pepohonan hijau, pencurahan sukacita-Nya yang besar dan sungai-sungai yang berkilauan, fajar merah, matahari yang cerah dan matahari terbenam yang keemasan, pelangi; semua nuansa kemuliaanNya?".

    9. Emanuel Kant berkata: "Tidak mungkin memikirkan desain dunia tanpa melihat tangan Allah dalam kesempurnaan dan keharmonisannya. Ketika pikiran seseorang menghargai keagungan dan keindahan, maka karena ketidaktahuannya, berani mengaitkan semua yang ada di alam semesta ini ada secara kebetulan. Keajaiban dunia ini berasal dari Kebijaksanaan ilahi dan ekspresi pemikiranNya. Keserasian yang saling menguntungkan diantara makhluk-makhluk ini menunjukkan Pencipta yang kebijaksanaannya melampaui pemikiran manusia. Alam tidak membiarkan perkiraan atau dugaan; hal ini menunjukkan adanya Tuhan yang Mahakuasa".

    10. Lord Calvin, yang merupakan salah satu orang paling terkenal di zamannya, berkata: "Dunia menjawab kita dengan kepastian akan keberadaan Pencipta. Kita bukan berasal dari benda mati, tapi dari kekuasaan yang kreatif, yang menuntun hidup kita, dan pengetahuan yang menuntut kita untuk menerima dengan iman. Tidak diragukan lagi, kita bisa mengenal Allah melalui karya-Nya, namun pengetahuan ini mengharuskan kita untuk percaya akan adanya kreativitas dan Kekuasaan yang mengendalikan".

    11. Laksamana Byrd tahu arti ketergantungan penuh pada kekuasaan Allah. Pengetahuan tentang kekuasaan inilah yang membantunya mengatasi masalah yang berat, yang disebutkan dalam bukunya "Alone" (sendiri). Dia menghabiskan lima bulan di sebuah pondok salju di Antartika. Bantuan yang diharapkan sejauh 123 mil, dan tidak ada yang bisa menghubunginya selama berbulan-bulan. Kegelapan dan kesepian melingkupinya. Dia merasa perlahan-lahan kena racun asap dari api kecilnya sehingga ia mencoba memperbaiki ventilasi, tetapi tidak berhasil. Karena tubuhnya lemah, dia tidak bisa bergerak atau makan makanan, dan setiap hari dia mengira sudah tiba ajalnya! Lalu apa yang menyelamatkan hidupnya? Dia sendiri mengatakan kepada kita, bahwa ketika dia berada dalam keputusasaan, dia mengambil buku hariannya dan mencoba menuliskan filosofi hidupnya. Inilah yang dia tulis: "Manusia tidak sendirian dalam kehidupan ini", dan sementara dia sedang menulis, dia mulai memikirkan bintang-bintang yang tersebar di langit dan planet serta benda-benda langit yang mengorbit secara tepat; matahari mengirimkan cahaya dan kehangatannya ke setiap tempat yang jauh dan sepi di bumi. Rasa tidak sendirian menyelamatkan nyawanya, dan Allah memeliharanya sehingga dia memiliki istirahat yang sempurna, dan mengirim sinar matahari ke tempat itu, sehingga memungkinkan tim penyelamat tiba sebelum terlambat.

    12. Sarjana William James ditanya: "Mengapa iman dan kepercayaan kepada Allah membawa keselamatan, kedamaian dan pikiran?". Dia menjawab, "Gelombang samudera yang menderu dan riuh, tidak mengganggu kedalamannya. Jadi manusia, jika iman kepada Allah dalam, maka tidak akan terganggu oleh masalah-masalah sementara. Orang beriman menolak kecemasan dan mengalami ketenangan jiwa, selalu siap menghadapi apapun yang datang ". Lalu mengapa kita tidak datang kepada Tuhan jika kita dalam masalah? Mengapa kita tidak percaya kepada Tuhan saat kita membutuhkan iman? Mengapa kita tidak menyerahkan diri kita kepada Dia yang menguasai dunia ini?

    Untuk menyimpulkan apa yang telah dikatakan tentang keberadaan Tuhan, mari kita mengingat bahwa kita menemukan diri kita berada dalam alam semesta yang luar biasa dan merupakan bagian darinya. Pikiran kita terus bertanya: "Dari mana asal usul alam semesta? Apa tujuannya? Bagaimana memeliharanya? Dari mana asal kita? Dan kemana kita akan pergi?". Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini tidak mungkin tanpa penerimaan keberadaan Yang Mahatinggi, berkuasa, sebab dan akibat, cerdas, bijaksana, memiliki kehendak dan moral. Kita dapat menemukan jawaban di dalam Alkitab yang mengatakan:

    "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air "(Kejadian 1: 1-3, baca sampai 1:24).

    Sekarang, saudaraku, aku berdoa dengan segenap hatiku agar Anda menemukan bukti-bukti yang cukup untuk menghilangkan keraguan dari pikiran teman-teman Anda. Mungkin alasan mereka adalah karena Allah tidak dapat dilihat, tapi mereka percaya pada banyak hal yang tidak mereka mengerti, seperti listrik, gravitasi, kekuatan magnet dan kehidupan.

    Ketika Bertrand Russell ditanya apakah dia percaya pada teori relativitas Einstein, dia menjawab, "Saya tidak mengerti, tapi itu tidak menghentikan saya untuk tidak mempercayainya". Hal ini juga bisa dikatakan iman kepada Allah, yang kedalamannya tidak bisa digali.

    Saya akan menyimpulkan dengan cerita ini: "Sekelompok orang muda memutuskan untuk tidak percaya kepada Allah jika mereka tidak menemukan bukti fisik keberadaannya. Suatu hari seorang pria tua, yang dikenal dengan kebijaksanaannya, berbicara kepada mereka, dia berkata: 'Hari ini saya melihat di ladang seekor angsa, seekor domba, dan unta makan dari rerumputan yang sama. Bisakah Anda menjelaskan kepada saya bagaimana perubahan rumput yang sama dimakan menghasilkan bulu angsa, bulu domba dan bulu unta yang berbeda-beda? Tapi, lanjutnya, sebelum Anda menjelaskan kepada saya perbedaannya, dapatkah Anda memberi tahu saya apakah ini benar?" Mereka menjawab: 'Ya itu benar, tapi kami tidak mengerti bagaimana hal itu terjadi.' Kemudian orang tua yang bijak menjawab: 'Hal demikian pun bisa terjadi dengan rahasia Allah"

    Jika anda memiliki pertanyaan mengenai isi booklet ini, Anda dapat menghubungi alamat-alamat dibawah ini. Mohon tuliskan alamat anda dengan jelas dan kirim email atau hubungi kami di:

    indo@call-of-hope.com

    HP/WA 0816332635

    www.call-of-hope.com